
Ketika orang-orang pergi untuk mengikuti jalur yang sama,yang sudah digariskan dari orang terdahulu,Seperti suatu garis keturunan yang harus diwariskan terus menerus.Saya lebih baik berusaha untuk mengikuti alur pikiran yang menumpuk,saya inginkan banyak perubahan.Mengapa kita mesti berada pada jalur yang itu-itu saja??padahal banyak langkah-langkah revolusioner yang independen yang progressif bisa merubah keadaan menjadi lebih baik.
Beberapa hari ini,saya terus memikirkan akan lahirnya perubahan.Banyak hal yang terus menghantui pikiran saya akhir-akhir ini.Terutama tentang tampuk kepemimpinan selanjutnya.Terus berharap akan lahir seorang pemimpin yang revolusioner,yang bisa merubah segala yang menjadi KEBIASAAN menjadi sesuatu hal yang dipungkiri.Kemudian Menjadikan segala sesuatu yang lazim(baca:negatif) menjadi sesuatu yang tidak lazim dan tidak layak untuk dijalankan.
Kalau saya boleh bermain-main dalam bahasa kemudian menganalogikan Suatu sistem Pemerintahan dengan sebuah Sepeda,maka yang akan menjadi pemimpin dalam sistem itu adalah sang pengendara.Betapa tidak ia akan menjalankan,mengayuh,dan membelokkan sang sepeda sesuai keinginannya.Tanpa sebuah sepeda yang kuat sang pengendara bukanlah apa-apa,dan Sepeda tidak akan berguna apabila sang pengendara tidak ada.Sepeda adalah perangkat dari sistem-sistem itu,ada ban,kerangka,rantai,stang,per,dan banyak komponen lainnya.Seandainya Sang pengendara merubah sistem itu menjadi lebih baik dan mendukung kinerja dan kemudian malah merubah segala sesuatu di sistem itu yang membuat sang pengendara nyaman dan sesuai keinginan,mengapa tidak....toh semua itu dilakukan demi sebuah tujuan yang mendasar
Kalau mau melirik ke belakang,beberapa saat silam.Saya telah memulai untuk melakukan perubahan.Karena saya pikir sistem kala itu terlalu memaksakan keadaan.Sistem itu adalah suatu garis Vertikal,perintah datang selalu dari atas dan ke bawah,dan itu semua wajib di patuhi.Terlepas dari baik atau buruknya pengaruh perintah itu bagi sistem.Banyak sejawat yang masih mengikuti sistem konvensional ini, mereka lebih rela menahan nuraninya, berontak dan memunafikkan pemikirannya untuk sekedar mengikuti jalur turun temurun ini.Kalau disuruh memilih Saya lebih baik mati daripada menyerah pada kemunafikan
Saat itu saya mencoba lari dari ketidakadilan ini, mencoba merubah semua menjadi suatu sistem yang Horizontal,dimana orang-orang tidak diunggulkan karena dia memiliki jabatan dan lebih dituakan,tetapi lebih kepada kemampuan dan kemauan seorang pribadi yang kompeten yang lebih berpikiran modern.Memang Butuh banyak pengorbanan untuk semua ini,daripada tidak sama sekali.
pak sdikit komen,,
BalasHapusklo kpala pemerintah bagai pengendara sepeda,,harus ny jd pengendara yg punya finish yg dapat merubah bangsa ini jd lebih baik,,bukan menjalan kan sepeda dgn kehendak hati sendiridan untuk kenyamanan diri sendiri,,tetapi untuk negara[rakyat],,
pengendara yg memikirkan hadiah yg di dpt dari mengendarai sepeda atau bisa dibilang berpacu dgn negara lain untuk kepentingan dan kesejahteraan negara[rakyat]
komen dari keni tu sep
BalasHapus