Selasa, 06 Oktober 2009

SURAT UNTUK IBU

Ibu
begtu banyak puisi ataupun tembang tercipta hanya untuk ibu
namun, bagiku tidak perlu lagu ataupun puisi
karena yang dibutuhkan hanyalah
pelukan hangat kental dgn kasih...
doa...
aliran tangis tulus....

ibu
ibu berjuang, bertahan skitar 9 bulan untuk menambah seseorang di keluarga..
ya.. itu aku...
seorang anak laki-laki yang sangat engkau harapkan kehadirannya
sebagai kebanggaan keluarga

saat lahir, aku menangis...
ibu.. apa yang ibu lakukan???
ibu tersenyum sambil menangis bahagia...

akupun terpikir kenapa Tuhan membuat kita menangis saat kita lahir...
pertanyaan yang bodoh memang...
tapi, aku brpikir.. kenapa tidak tersenyum...
supaya ibu tau kita bahagia dilahirkan, diperjuangkan olehnya...
Tuhan.. bgtu banyak teka teki-Mu...
kenapa kita dilahirkan oleh seorang perempuan yang dipanggil ibu...


ibu...
aku menangis d malam hari...
ibu terbangun...
tiada keluhan tiada raut muram...
ia menimangku...
senandungkan lagu...
begtu aku tertidur..
dia menampilkan senyum yang penuh arti...

ibu...
aku masuk sekolah untuk pertama kalinya...
aku takut menghadapi dunia luar yang begitu luas...
aku memeluk ibu sambil menolak pergi..
ibu membimbingku ke kelas...
lalu dia berkata smua akan menyenangkan dan baik" saja..
waw... memang itulah yang terjadi..
semuanya menyenangkan...
akupun sadar dunia terlalu kecil untuk berbuat baik..

ibu
aku mendapat nilai yang jelek...
aku sudah beljar..
bahkan ibu yang menggendongku ke kasur, dari meja belajar...
aku sudah menitikkan air mata takut...
ia hanya memelukku dan berkata " lain kali jangan diulang ya.."
aku kaget, dan hanya bisa mengangguk...

aku ulang tahun...
banyak hadiah yang kuterima..
ibu memberikanku mainan yang kusuka,,,
tapi aku bahkan tidak tahu kapan dia ulang tahun...
kalaupun tau, aku bingung hadiah apa yang cocok..
aku bertanya apa yang ibu mau...
ia brkata "peluk dan cium pipi ibu saja..."
aku terdiam.. apakah sebanding dengan yang ia berikan padaku...

kalau aku sakit...
terbaring di kasur...
ibu membawakan makanan..
menyuapi... tidur d sampingku...
menungguku sampai pulih dan kembali ceria
aku bahkan tidak berterima kasih..

ibu..
aku sudah remaja..
ibu tetap membuatkan bekal ke sekolah...
bangun pagi hanya untuk itu..
aku malu..
teman - temanku mengatakan aku manja..
aku selalu membuang makanan itu...

ibu,
kini aku sudah lulus kuliah..
aku punya pacar yang menemaniku..
saat aku mengenalkan pacarku pada ibu
ibu senyum dan menerimanya dengan tangan terbuka
walaupun aku tahu
ibu tidak setuju

ibu
saat aku ingin jalan bersama pacarku,
ibu hanya mengangguk pelan dan ragu-ragu
kini, di benakku pun terlintas..
siapa yang menemani ibu di rumah..???
apa begini caranya membalas semua kebaikannya...


kadangpun aku brlutut..
mendoakan brharap jasa ibu smua bisa terbalas..
tapi bagaimana caranya..
jasanya tiada batas...
sedangkan ia terus brdoa kepada Tuhan mohon penyertaan pada ku...
Ibu menangis saat mendoakanku
aku?pernahkah aku mendoakannya?apalagi menangis..

ibu
ibu menangis saat aku sudah melakukan ikatan suci...
aku bingung..
apakah sebegitu gembiranya...

ya.. sangat gmbira...
ibu telah melahirkan dengan keringat..
terbangun di malam hari untuk menenangkanku..
bangun pagi untuk membuat makanan..
selalu menemaniku di saat duka...
selalu khawatir jika aku melakukan sesuatu bahkan yang sepele...
slalu mendukung dari belakang....
slalu mengharapkan yang terbaik bagiku...
hingga aku besar..
tidak sia-sia usahanya merawatku...

aku tak mau menyia-nyiakan apa yang ia berikan...
bertahun - tahun merawatku...

kalau aku kehilangan dia...
aku bagai pohon yang ditebang...
tidak bisa bertahan menghadapi dunia ...
sama sperti aku kecil dulu...
tapi, aku yakin ibu menemaniku dari atas sana brsama Sang Pencipta,,,

jika aku mengalami kesulitan ,
ia memohon kpada Tuhan...
"tolonglah.. Tuhan.. bantulah ia.."
apa yang kurasakan...???
aku telah smpai hari ni...
bukan tanpa berkat Tuhan...
aku tahu saat aku besar..
dimana tidak ada penopang diriku di dunia...
hanya lah Tuhan,dan ibu yang menopang di batinku...

ibu
aku harap aku tahu caranya menunjukkan rasa cinta...
tapi...
sampai sekarang aku belum bisa menunjukkannya pada ibu

ibu
maafkan aku ya
sekarang aku belum bisa gantikan tas mahal,perhiasan,
semua harta benda yang engkau gadaikan
untuk biaya kuliahku
Tapi suatu saat nanti aku akan bertekad
akan mengganti itu semua
maafkan aku ya ibu

terima kasih ibu......
hingga gunung bisa kupindahkan...
akan kulakukan jika ibu brkata "itu bisa membayar jasa-jasaku padamu nak"
tapi tetap kalimat itu tidak akan pernah terlontar dari mulutmu yang suci
ibu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar