Sabtu, 28 Agustus 2010

Sebuah tulisan dari Batam

Ga kerasa udah 8 minggu lewatin stase anak di batam,tinggal penyelesaian akhir 2 minggu yang mulus.Banyak pelajaran yang gue dapat disini, it's all about life,ilmu tentang hidup dan bagaimana mendayagunakan hidup sebagaimana mestinya.

Waktu liat bayi yang suci mungil dan hanya punya berat 600gr,dan masih bertahan hidup,gue sedikit malu sama dia (baca;sang bayi 600gr) dengan kemampuan minimal dan hanya punya kemampuan bertahan hidup yang engga lama,dia mampu nunjukkin usaha buat hidup.Lalu gue apa?

Sama halnya waktu gue ketemu pasien malaria,seorang keturunan papua,berkulit legam,dekil,dan datang dari pulau.Tu bocah tiap ketemu sama gue senyumnya luar biasa,gue yakin itu adalah senyum paling hebat yang dia punya dan dipersembahin cuma buat gue,cuma buat gue,yang notabene cuma koass dodol yang meriksain dia doang.Trus gue?apa udah ngasi senyuman buat orang sekitar?

DiKota ini,gue banyak belajar tentang prematuritas,

Pertama adalah bayi prematur yang memang lahir karena ketidakmampuan lama di kandungan sang ibu,dan ini lazim ditemukan di RSOB tempat gue menempa ilmu.

Kedua adalah kota prematur,gue fikir batam bukan kota yang matang pada saatnya,semuanya serba dipercepat dan dipaksakan,dimana-mana banyak gedung tinggi yang dibangun,jalan bagus,dan perumahan minimalis dimana-mana,tapi semuanya seakan kebalik kalau liat nilai-nilai moral disini,prostitusi,hiburan malam,dan perilaku nakal remaja disini terhitung sangat tinggi dan bebas.Sebuah bukti bahwa kota ini memang prematur dan dipaksakan.

Ketiga adalah hubungan yang prematur.Untuk yang terakhir cuma curhat gue ,ga bisa jalanin hubungan jarak jauh sama orang yang gue sayangin (baca;pacar).Gue yakin suatu hubungan yang ingin kuat harus kuat juga dalam komitmen,dan gue ngelakuin kebodohan fatal dan memaksakan prematuritas hubungan gue jalanin.Konsekuensi tinggal konsekuensi,gue cuma berharap everything's gonna be okay.

thank's batam...someday i'll miss u

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar