"Hai,halo...kenalkan aku......oh baiklah..."
Terlintas jelas dalam pikiranku,mengingat-ingat mengucap kalimat terpatah ini dari suaraku yang bergetar dalam sepi malam itu. Ah...Kamu pasti masih ingat,saksinya adalah malam sendu dengan bulan yang enggan keluar malu-malu.Hari itu,aku lupa tanggal berapa,yang jelas,bagiku,itu suatu kebetulan yang menyenangkan.
Aku ingin merunut, awal mula berjumpa.Di awal awal kita saling berbalas kata, ada kebanggaan tersendiri untuk menjadi aku yang selalu dibalas olehmu,via bbm,khas jaman sekarang.Membuat aku candu untuk sering-sering melirik lampu alert merah di sudut handphone .Padahal sebenarnya,aku tau,itu tak lebih dari sebuah broadcast message tidak penting orang lain,bukan balasan dari kamu....
Kita belum berjumpa tapi aku sudah suka. Iya aku suka, terus terang aku banyak mengagumi banyak orang dan kamu salah satunya, kamu inspirasi untuk kata-kata indah yang keluar dari pikiranku setiap hari, bagaimana aku tidak jatuh hati dan berani memungkiri? Kamu pemancing inspirasi yang ulung dan aku yakin bukan hanya aku yang merasa seperti itu.
Pada dasarnya aku bukan seorang penjahit kata,aku hanya penikmat rajutan kata indah, aku suka ketika mereka membelai mataku dan menyesap di hatiku,saat membaca apa saja...apa saja.......
Ada perasaan tenang tersendiri saat bersama, dan kamu, menuntun aku untuk terus bisa mengikuti alurmu dalam permainan kata yang luar biasa candu. Kamu dengan cara yang paling jitu, melatihku dengan kata "sabarlah...".
Banyak suara-suara di luar sana,yang pantulannya terdengar aneh,melenceng,menjadi semakin ramai,dari mereka-mereka.Aku suka tidak ambil pusing,aku anggap saja kita sedang dihujani doa dari orang-orang yang belum kita kenal, apa yang lebih menyenangkan daripada itu?
Saat ini kamu sedang bersama seseorang,dan berulang kali,aku meyakinkan pada pikiranku sendiri bahwa Itu hanya halusinasi panca indera.Aku kemudian egois untuk percaya bahwa kamu bukan milik siapa-siapa,di jari manismu,rasanya hanya aku yang berhak memasang lingkaran janji hidup setia disana.
Maaf atas keisenganku dengan kata-kata hati malam ini yang serasa bak pujangga, Tapi bagiku ini menggelikan sekaligus menyenangkan,Aku bisa mendeskripsikan kamu seutuhnya dalam imajinasi kata-kata.....
Selamat malam sang pemilik kata "sabarlah...."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar