Sebuah rasa meraga,dalam..di tengah mendung melangit.Aku pikir itu hanya permainan pikiran,atau setidaknya hanya sebuah skenario Tuhan yang menggariskan takdir dalam kehidupan.Pertemuan yang tidak kusangka,singkat memang....tapi begitu berkesan,seakan-akan ingin kutinggalkan semua disini di tempat ini,proyeksi makna yang terpendam dalam...
Hati kemudian berbicara,menyindir aku yang sedang menikmati senja.Tidak bisa kuelak celaan hati,ia begitu memporak-porandakan perisainya,tidak mengakui perasaan,membelot pada kenyataan,selalu berpiihak pada kerendahan diri.
Aku takut untuk jatuh hati,sama takutnya untuk bernafas dalam lautan paling terdalam.
Pujangga bilang kalo cinta itu seperti matahari,terus menerangi.
Seperti bulan,walaupun malam itu gelap, bulan tetap setia menerangi malam.
Cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan
meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dahsyatnya cinta.
Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh,
penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat dan kemarahan menjadi rahmat.
Cinta juga dapat membuat orang sehat menjadi sakit, orang gemuk menjadi kurus, orang normal menjadi gila, orang kaya menjadi miskin, raja menjadi budak, jika cintanya itu disambut oleh para pecinta PALSU.
Dan aku bilang cinta itu seperti gerhana paling dahsyat sejagad raya,menggelapkan siang,membuat malam semakin kelam,dan membuat bumi sunyi untuk sendiri.Gerhana hanya jahat untuk sesaat,harapan itu ada,gerhana akan mengembalikan kecerahan bumi nantinya.Bumi menjadi sedia kala,menjaga ketentraman hidup makhluk didalamnya.
wahai gerhanaku...datanglah untukku,,
aku akan terus menunggu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar