Sabtu, 03 Januari 2009

Komentar sejawat Tentang software Dokter Virtual

Baru-baru ini ada kabar baru mengenai adanya hasil karya anak bangsa yang sangat fenomenal,Penemuan software DOKTER VIRTUAL..sebuah program komputer yang dapat mendiagnosis penyakit pasien,hanya dari memasukkan data pasien seperti keluhan,gejala,dan lain-lain..nih cuplikan beritanya dari koran JAKARTA

Di usia yang masih belia, Dirgantara Reksa Ginanjar dan M Ironnanda Kurnia Jabbar telah menorehkan prestasi membanggakan. Kedua siswa SMA Pribadi, Depok, Jawa Barat, itu berhasil meraih medali emas dalam ajang International Science and Technology Exhibition, pada 28 Oktober sampai 1 November 2008, di Puerto Allegro, Brasil.
Penghargaan itu diraih atas keberhasilan m
ereka membuat program komputer bernama virtual doctor. Program tersebut mendapatkan penghargaan best project dan menyisihkan 220 projects lainnya. Virtual doctor juga berhasil meraih medali emas dalam ajang International Computer Project Olympiad (ICPO) di Turkmenistan.

Dirgantara mengungkapkan ide awal pembuatan perangkat lunak (software) virtual doctor berasal dari keprihatinan mereka terhadap kondisi sebagian masyarakat yang enggan pergi ke dokter karena alasan biaya. Rasa prihatin itu diperkuat ketika guru di sekolah mereka bercerita tentang temannya yang meninggal karena meremehkan sakit kepala yang dideritanya. Dirgantara juga merasa tidak tega melihat pasien yang sedang sakit harus menunggu antrean panjang di rumah sakit.


Lantas, Dirgantara pun berandai-andai untuk menciptakan perangkat lunak yang dapat mendiagnosis penyakit tanpa harus datang menemui dokter. Perangkat lunak itu diharapkan pula dapat memberitahukan resep obat yang diderita seseorang, bahkan memberikan pilihan rumah sakit yang tepat menangani penyakit setelah diungkap program komputer.
Untuk mewujudkan impiannya, siswa yang memiliki hobi otak-atik program komputer itu berdiskusi dengan dokter, guru, dan pakar teknologi informasi (TI). Beruntung, semua orang yang diajaknya berdiskusi mendukung ide cemerlang Dirgantara. Mereka bahkan memberikan bimbingan kepada Dirgantara untuk menciptakan perangkat lunak yang memiliki akurasi diagnosis penyakit paling tinggi.

Pada Mei 2008, Dirgantara bersama dengan M Ironnanda Kurnia Jabar mulai merancang virtual doctor di laboratorium komputer Universitas Indonesia, Depok. Kedua siswa kelas satu SMA itu mendapat bimbingan Fuady Rosma Hidayat, pakar TI dari Microsoft Indonesia.
Sebagai tahap awal, mereka memasukkan (input) data tentang penyakit yang mungkin dapat didiagnosis oleh sistem komputer. Input data menggunakan SQL Server Express Editions, yaitu sistem manajemen data produk dari Microsoft. Semua data penyakit yang dimasukkan ke SQL Server Express Editions dibatasi sesuai hasil rekomendasi dokter yang sebelumnya telah didiskusikan dengan Dirgantara.

Jenis-jenis penyakit yang dimasukkan ke database di antaranya demam berdarah, malaria, tifus, diare, rabies, influenza, dan flu burung. “Penyakit-penyakit tersebut direkomendasikan karena sering terjadi di masyarakat,” kata Dirgantara. Input yang dimasukkan antara lain keluhan yang biasa menyertai penyakit-penyakit itu, obat sebagai penanggulangan sementara, serta nama rumah sakit yang biasa menangani penyakit tersebut.


Mungkin software ini masih kelihatan sederhana banget,karena keterbatasan data entry penyakit yang dimasukkan ke dalam software ini,namun bukan tidak mungkin di masa yang akan datang,software ini akan lebih disempurnakan.

Dengan adanya software virtual dokter ini,saya pikir profesi dokter tidak akan terancam.Dokter bekerja dengan segi keprofesionalan yang sudah matang,dengan mengedepankan kedokteran sebagai
art & science,menghadapi pasien sebagai manusia seutuhnya.Bukan sebagai alat rusak yang harus diperbaiki.Saya pikir "dokter Virtual" bukan sebagai pesaing profesi dokter,tetapi lebih kepada alat penunjang memudahkan kerja seorang dokter dalam penanganan pasien di masa yang akan datang.

gimana dengan komentar teman2 sejawat lainnya???mohon komentarnya....

1 komentar:

Komentar