Sabtu, 28 Agustus 2010

Sebuah tulisan dari Karina Astari

Akhir-akhir ni sepertinya saya butuh booster ,penyemangat,dan motivator ulung.Sebulan yang lalu,ketika masih di jakarta,sayalah booster,penyemangat,dan motivator buat orang-orang di sekitar saya.Yah begitulah,bahkan motivator besar dan sehebat mario teguh juga punya builder spirit sendiri dalam hidupnya.Jadi sangat manusiawi kalau saya juga begitu.

Pelarian saya kali ini cuma dua,membaca begitu banyak buku filosofi dan aktifitas kepaniteraan klinik saya di rumah sakit.Agar saya bisa sedikit melupakan hubungan saya dengan pacar tercinta di jakarta,sulit memang,karena sudah terbiasa sama-sama jalanin rutinitas di sana.Setidaknya kali ini saya berada dalam sebuah ujian kesetiaan dan membangun kepercayaan dalam suatu hubungan.

Disaat-saat ini,saya secara tidak sengaja membaca sebuah note dari Karina Astari,saya tidak kenal dia tetapi saya suka tulisannya mengenai makna cinta dalam konteks yang paling nyata.Saya bisa belajar banyak dari tulisan ini,semoga bermanfaat.

Jika kamu memancing ikan…
Setelah ikan itu terlekat di mata kail, hendaklah kamu mengambil ikan itu.
Janganlah sesekali kamu melepaskannya kembali ke dalam air begitu saja.
Karena ia akan sakit karena ketajaman mata kailmu dan mungkin ia akan menderita selagi ia masih hidup.
Begitulah juga setelah kamu memberi banyak pengharapan kepada seseorang.
Setelah ia mulai menyayangimu, hendaklah kamu menjaga hatinya.
Janganlah sesekali kamu meninggalkannya begitu saja.
Karena dia akan terluka oleh karena kenangan bersamamu
Dan mungkin tidak akan dapat melupakan segalanya selagi ia mengingatmu.

Jika kamu menadah air...
Biarlah mendapat seadanya,
Jangan terlalu mengharap kedalaman lengkungannya dan
Janganlah menganggap wadah itu begitu kokoh.
Cukuplah menadah sesuai kebutuhanmu.
Apabila wadah itu sekali retak,
Tentu sulit bagimu untuk menambalnya kembali menjadi seperti semula.
Akhirnya kamu akan membuangnya.
Sedangkan jika kamu mencoba memperbaikinya,
Mungkin kamu masih dapat mempergunakannya lagi.
Begitu juga jika kamu memiliki seseorang, terimalah seadanya.
Janganlah kamu terlalu mengaguminya dan
Janganlah kamu menganggapnya terlalu istimewa.
Anggaplah dia manusia biasa.
Bila tidak, apabila sekali dia melakukan kesalahan , tidak mudah bagi kamu untuk menerimanya.
Akhirnya kamu akan kecewa dan meninggalkannya.
Sedangkan jika kamu memaafkannya, boleh jadi hubungan kamu akan terus hingga akhir hayat.

Jika kamu telah memiliki sepiring nasi...
Punyamu pastilah yang terbaik untuk dirimu.
Mengenyangkan dan berkhasiat.
Mengapa kamu lengah, mencoba mencari makanan yang lain ?
Terlalu mengejar kelezatan.
Kelak, nasi itu akan basi dan kamu tidak boleh memakannya.
Dan kamu akan menyesal.
Begitu juga jika kamu telah bertemu dengan seorang kekasih.
Kekasihmu itu pasti membawa kebaikan bagi dirimu.
Menyayangimu dan mengasihimu.
Mengapa kamu lengah, mencoba membandingkannya dengan yang lain ?
Terlalu mengejar kesempurnaan.
Kelak, kamu akan kehilangannya apabila dia menjadi milik orang lain

2 komentar:

  1. ew, Karina Astari adalah teman saya. Saya sendiri baru membaca note tersebut

    BalasHapus
  2. temenku tuh anak kedokteran UIN

    BalasHapus

Komentar